Breaking News

Sikap Abai Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19



Sudah hampir setengah tahun pandemi Covid-19 atau yang lebih dikenal masyarakat dengan wabah penyakit karena virus corona berlangsung. Hampir di seluruh belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia merasakan ganasnya wabah penyakit yang untuk pertama kalinya ditemukan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Apa itu covid-19? Covid-19 kependekan dari Corona Virus Diseases 2019, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini adalah virus jenis baru dari keluarga Coronavirus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada sistem pernapasan mulai dari gejala ringan hingga berat.

Yang penting untuk diketahui, cara penularan virus SARS-CoV-2 bisa melalui kontak langsung dengan penderita, droplet yang dikeluarkan penderitan pada saat batuk/bersin, serta tangan yang menyentuh mulut, hidung, dan mata setelah menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus tersebut.

Sejak pertama kali muncul hingga sekarang, wabah penyakit ini sudah memakan korban yang cukup banyak, oleh karenanya kewaspadaan tetap masih perlu dilakukan untuk menghadapinya. Karena jenis penyakit ini tergolong baru, makanya tak heran kalau hingga kini belum ada obat yang sesuai untuk menanggulanginya. Berita terbaru, vaksin yang digadang-gadang sebagai penangkal penyakit ini masih dalam tahap pengujian.

Pada sisi yang lain, hingga sekarang wabah penyakit virus corona ini agaknya belum ada tanda-tanda akan berakhir, justru perkembangannya di dalam negeri pada beberapa daerah cukup mengkhawatirkan karena terjadinya lonjakan jumlah penderita yang cukup signifikan. Oleh karena itu sikap lebih hati-hati dan waspada tetap perlu dilakukan untuk mencegah penyebarannya.

Sebagai bentuk sikap kehati-hatian tersebut, selama terjadi wabah Covid-19 berbagai tatanan kehidupan dalam masyarakat telah berubah yang dihimpun dalam bentuk adaptasi kebiasaan baru. Bahkan untuk hal-hal yang berpotensi menyebarkan virus, pemerintah menetapkan aturan protokolnya yang wajib ditaati.

Namun, bukan pekerjaan yang mudah mendidik masyarakat untuk disiplin dan mengikuti kebiasaan baru demi mencegah penularan covid-19. Masih saja sering dan mudah disaksikan sikap abai kebanyakan warga masyarakat dalam berkegiatan sehari-hari di luar. Tentu dampaknya mudah ditebak, masih saja terus terjadi peningkatan angka kasus baru positif Covid-19 hingga sekarang.

Selain itu agaknya ada salah penafsiran di masyarakat, misalnya istilah normal baru dipahami sebagai kenormalan kembali seperti sebelum pandemi. Kembali berkegiatan 'normal', berkumpul 'normal', kembali berolahraga seperti jaman 'normal' mengabaikan prinsip protokol kesehatan.

Bukan hal yang sulit ditemukan masih banyak warga yang keluar rumah tanpa masker, tidak menjaga jarak dengan berbagai alasan. Bersepeda dan sepeda motor tanpa pelindung memadai, padahal terpaan droplet yang terbang saat bermotor dan bersepeda selalu mengintai. Tidak menjaga kebersihan, tidak sering cuci tangan dengan sabun dan lainnya.

Itulah berbagai sikap abai masyarakat di tengah pandemi covid-19 yang patut disayangkan. Apakah mereka belum menyadari jika virus pembawa penyakit ini sangat berbahaya, padahal banyak yang menjadi korban nyata adanya. Agaknya bangsa ini untuk urusan disiplin masih perlu banyak belajar. Namun tak boleh kendor, tetap semangat melawan covid-19! 
 
 
 
 

Tidak ada komentar